karangan 8 softskill ekonomi koperasi



Nama : Bagas Luqman Tara

Kelas : 2eb08

Npm: 21218322

Budaya ekstreme di Indonesia

1. Ma’nene, Sulawesi

Tana Toraja adalah salah satu daerah yang dikenal karena berbagai ritual aneh nyeleneh berbau mistis mereka. Salah satu yang paling dikenal adalah Ma’nene, sebuah proses penghormatan untuk roh leluhur yang dilakukan dengan cara ‘membangkitkan’ mayat dari yang bersangkutan.

Ma'nene, Sulawesi
Membangkitkan mayat yang sudah dikubur [imagesource]
Jadi, setiap tiga tahun sekali kuburan leluhur sengaja digali dan dikeluarkan dari peti untuk didandani lengkap dengan gaun atau jas formal layaknya akan pergi ke sebuah pesta. Selanjutnya, mayat ini diarak keliling kampung oleh beberapa anggota keluarganya. Konon katanya sih, mayat yang mengalami ritual ini akan bisa berdiri tegak di atas kakinya sendiri seakan ada kekuatan gaib yang menopangnya. Ngeri!

2. Debus, Banten

Debus merupakan sebuah aksi melukai diri sendiri sebagai bentuk rasa percaya jika Tuhan itu tak akan membiarkan kita terluka dengan tubuh yang telah ia percayakan pada kita ini. Tradisi yang super berbahaya ini sudah dilakukan oleh Umat Islam sejak abad ke-16 silam hingga sekarang. Debus bisa kalian temukan di beberapa daerah seperti Aceh, Sumut, Sumbar, hingga Jabar, namun yang paling terkenal adalah Banten.

Debus, Banten
Tradisi melukai diri sendiri, Banten [imagesource]
Seperti yang sudah bisa kalian bayangkan, aksi melukai diri sendiri ini sangatlah ekstrim, yakni seperti menusuk diri dengan pisau, memakan gelas, menyayat lidah sendiri, makan api mentah-mentah, dan berbagai macam hal gila lainnya. Uniknya, para pelaku aksi tersebut akan selamat tanpa sedikit pun perasaan atau ekspresi kesakitan sedikitpun. Entah ini semacam sihir atau ilmu tenaga dalam, semuanya masih jadi sebuah misteri.

3. Tradisi Potong Jari, Wamena

Apa yang kamu rasakan jika salah satu anggota keluarga atau orang yang kamu cintai meninggal? Pastinya sedih dan rasanya ingin menangis tiada henti bukan? Hal atau perasaan galau seperti itu tak berlaku untuk warga Wamena, Papua.

Tradisi Potong Jari, Wamena
Tradisi Potong Jari, Wamena [imagesource]
Alih-alih menangis atau bersedih, warga Wamena diwajibkan untuk memotong jari tangan mereka sebagai bentuk kesedihan. Menurut informasi yang telah berkembang, pemotongan jari pada umumnya dilakukan oleh kaum ibu. Akan tetapi jika yang meninggal adalah istri yang tak memiliki orang tua, maka sang suami yang harus menanggungnya. Masih belum diketahui apakah ritual yang dilakukan warga Wamena ini masih terus dilakukan hingga sekarang atau tidak. Ada yang tahu?
Selanjutnya :  4. Pasola, Sumba

4. Pasola, Sumba

Pasola adalah salah satu adat upacara dari masyarakat di Sumatera Barat yang bisa dibilang cukup ‘kejam’. Intinya, dua orang kesatria naik kuda masing-masing membawa sebuah senjata lembing yang terbuat dari kayu dan saling berhadapan satu sama lain. Mereka akan saling tusuk atau bahkan melempar lembing itu pada masing-masing lawannya di atas sebuah ladang yang luas. Uniknya, Pasola disaksikan oleh seluruh warga desa atau bahkan pelancong bak sebuah tontonan hiburan.

Pasola, Sumba
Tradisi melempar lembing, Pasola Sumba [imagesource]
Konon katanya, darah dari kedua ksatria yang bercucuran di atas ladang itu akan membantu tanaman petani untuk tumbuh dengan cepat dan sehat. Uniknya, jika ada korban dari pertarungan itu, sang korban dianggap sebagai sosok yang bersalah karena dia dianggap telah melakukan sebuah kesalahan dalam prosesi ritual berlangsung. Kurang ngeri gimana coba?

5. Tau Tau, Sulawesi

Kembali ke Tana Toraja. Setelah tadi ada ritual Ma’nene di mana mayat ‘dibangkitkan’ dari kubur, kali ini kita akan bahas mengenai ritual pemakaman mereka yang unik. Berbeda dari suku lain pada umumnya, masyarakat Tana Toraja memakamkan jenazah di dalam gua hingga pepohonan, lalu menempatkan sebuah ukiran kayu kecil yang berbentuk seperti wajah almarhum di dekat tempat mereka dimakamkan.

Pemakaman unik di pohon, Tau tau [imagesource]
Pemakaman unik di pohon, Tau tau [imagesource]
Uniknya, pemakaman Tana Toraja sendiri dibagi dalam beberapa kategori berdasarkan tingkat kekayaan sang almarhum. Mereka yang berduit tebal atau datang dari keluarga terhormat akan ditempatkan di lokasi yang bagus hingga dirayakan dengan sebuah pesta mewah, sedangkan yang miskin akan dikubur di pepohonan tanpa dilakukan perayaan apapun.

6. Bantengan, Banyuwangi

Di beberapa kota Jawa Timur, ada sebuah upacara adat yang disebut dengan nama Bantengan atau Kebo-Keboan. Merupakan sebuah ritual yang dilakukan oleh para petani sebagai bentuk syukur mereka pada para banteng dan juga tanah atas hasil ladang selama setahun ke belakang.

Bantengan, Banyuwangi [imagesource]
Bantengan, Banyuwangi [imagesource]
Uniknya, para petani tersebut akan ‘menjelma’ jadi seekor kerbau dan berjalan mengelilingi kampung. Percaya atau tidak, konon katanya mereka dirasuki roh sehingga kehilangan kesadaran dan benar-benar kalap bak seekor kerbau asli.

Comments

Popular posts from this blog

karangan 9 softskill ekonomi koperasi